Menikmati Desiran Air Terjun BANTIMURUNGNA GALLANG Di Pedalaman Malino Gowa

           

BANTIMURUNG berasal dari kata banti murung (Bahasa bugis halus) yang berarti Air yang bergemuruh. Nama tersebut di usulkan oleh karaeng Simbang, Patahoeddin Daeng Peroempa. Berawal dari kata itulah berubah bunyi menjadi Bantimurung. GALLANG dalam bahasa indonesia berarti KUNINGAN. Namun masyarakat Gowa menyebutkan, GALLANG sebagai salah satu benda pengobatan tradisional yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit,dan juga biasa di buat sebagai salah satu senjata mematikan seperti BADI’ GALLANG dimana orang yang telah terkena atau tertancap ditubuhnya maka tidak akan bisa sembuh.
           Sejarah BANTIMURUNGNA GALLANG itu sendiri adalah pada jaman dulu masyarakat menggunakanya sebagai tempat eksekusi seseorang yang telah melanggar aturan baik aturan Agama maupun Budaya akan di lemparkan dari tepi air terjun tersebut atau di tenggelamkan,dari situlah masyarakat menyebutnya sebagai BANTIMURUNGNA GALLANG.
           Alam Malino menjimpan Air Terjun nan segar di pedalaman Desa PAO, kec.Tombolopao, kab.Gowa. Air terjun BANTIMURUNGNA GALLAG berada tepat di bawah kaki gunung BUHUNG LANGIT yang berarti Puncak Langit.
Lokasi desa Pao berbatasan langsung dengan duakabupaten yakni Sinjai dan Bone. Kabupaten Sinjai dapat di tempuh 15 menit dan kabupaten Bone selama 1 jam. Air terjun yang berada ±20 km dari kota Malino dan 70 km arah timur kota Sungguminasa, dan dapat di tempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam dengan menggunakan ekndaraan bermotor. Atau sekitar 80 km arah timur kota Makassar, Sulawesi Selatan.
         Setelah kalian memasiki desa Pao maka kalian akan berhadapan dengan pertigaan dengan Masjid sebagai patokan, setelah kalian memasuki pertigaan tersebut maka kalian harus menempuh perjalannan sekitar 2 km. Sedankan tarif masuknya pun relatif murah cuman Rp.5000/orang.
            Namun para pengunjug di harapkan berhati-hati pada saat mulai memasuki jalur ke Air terjun tersebut di samping jalanya yang licin, menurun,pengerasan, juga terdapat jurang  yang sangat tinggi
            Air terjun ini tidak hanya memiliki udara sejukdan suasana yang nyaman, tetapi juma memiliki posisi yang cukup unik karena menghadap langsung ke arah terbitnya matahari atau ke Timur. Sehingga selalu membiaskan Pelangi di pagi hari.
Dan yang menjadi kabar baik buat para pengunjung adalah telah di bangunya beberapa fasilitas umum yaitu WC dan GASEBO (pondok-pondok) sehingga para pengunjung bisa bersantai sambil menikmati air terjun tersebut. Semua fasilitas yang telah di bangun ini merupakan akselerasi pemerintah desa Pao di bidang wisata Desa sehinggah lebih komprehensif sebagai salah satu bukti perhatian dan kepedulian yang besar pemerintah desa terhadap masa depan destinasi wisata BANTIMURUNGNA GALLANG, sebagai salah satu satu Aset berharga di desa Pao. Masyarakat dan pemerintah berharap kedepannya BANTIMURUNGNA GALLANG terus mengalami perbaikan secara bertahap hingga bisa setara bahkan jauh lebih berkembang dari objek wisata lain yang ada di kabupaten Gowa. Tetapi bagi kalian yang ingin kesana setidaknya kalian menyiapkan jaket karena disana termasuk daerah yang dingin.
           Dan yang tidak kalah menarik di BANTIMURUNGNA GALLANG ini para pengunjung juga bisa berjalan-jalan kepembangkit listrik tenaga air (PLTA) karena lokasi air terjun tersebut bersampingan
             Namun dibalik keindahannya terdapat sebuah misteri yang membuat bulu kudub merinding, selain sebagai tempat eksekusi yang telah dibahas di atas juga terdapat suatu fakta dimana setiap tahunya air terjun tersebut memakan korban. Dan tidak hanya itu tempat tersebut sering di jadikan tempat duel laki-laki dalam istilah makassar (assitobo’) hingga salah satu dari mereka ada yang tewas.




Ditulis Oleh : Dandi, Armin dan Takbir




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENG-TENG REMPAH

AIR TERJUN BAJI MINASA BIRORO